Rangkuman Konsep Pengantar Kimia Komputasi
1.
Pendahuluan
Kimia komputasi tidak dapat
dilepaskan dengan pengertian pemodelan molekul. Pemodelan molekul dengan
menggunakan teknik komputasi dimaksudkan untuk menghasilkan data sifat struktur
suatu senyawa yang dapat melengkapi data eksperimen dalam upaya memahami system
kimia. Ruang lingkup kimia komputasi menyangkut simulasi dinamika molekul,
mekanika statistik, sifat struktur, HKSA, mekanisme reaksi, hubungan energy dan
struktur, visualisasi molekul dan interaksi molekul.
2.
Metode Kimia Komputasi
Metode kimia komputasi secara garis
besar dibedakan atas mekanika molekul dan metode struktur elektronik. Mekanika molekul
didasarkan pada mekanika klasik dan dapat digunakan untuk menentukan sifat
senyawa yang mempunyai massa molekul besar. Metode struktur elektronik dapat
berupa ab initio, semiempiris,
post-SCF, dan DFT. Ketiga metode ini dapat menentukan sifat senyawa yang
didominasi oleh peran elektron seperti muatan atom dan spectra UV, dan sifat
penting lain dari system kimia. Namun demikian metode struktur elektronik ini
memerlukan kemampuan computer yang tinggi.
3.
Mekanika Molekul
Metode mekanika molekul sangat
bermanfaat untuk digunakan dalam memodelkan senyawa dengan massa molekul besar.
Kelemahan metode ini adalah tidak dapat menjelaskan fenomena kimia yang sangat
bergantung pada perilaku elektron dan medan gaya sangat spesifik digunakan
untuk jenis senyawa tertentu. Kelebihan metode ini adalah dapat dilakukan
dengan cepat dan tidak memerlukan kapasitas komputer yang handal.
4.
Mekanika Molekul
Metode ab initio merupakan metode paling baik dalam prediksi sifat senyawa
dibandingkan dengan metode semiempiris maupun mekanika molekul. Sifat senyawa
seperti muatan atom neto, dipole, spectra UV, NMR dan IR dapat ditentukan
dengan metode ini. Keberhasilan penggunaan metode ini bergantung pada pemilihan
himpunan basis yang sesuai untuk masalah yang sedang dikaji. Kelemahan dari
metode ini adalah keperluan yang besar akan waktu komputasi, media simpan dan
memori computer.
5.
Kimia Kuantum Semiempiris
Metode semiempiris dibedakan atas
dasar pendekatan parameterisasi data eksperimen dan penyederhanaan perhitungan
integral dalam prosedur SCF. Pada umumnya metode ini baik cukup baik dalam
memprediksi sifat molekul. Untuk keperluan khusus, seperti analisis spektra,
harus dilakukan pemilihan metode semiempiris yang parameterisasinya didasarkan
pada data spektroskopi.
6.
Metode Korelasi Elektron dan Teori
Fungsi Kerapatan, DFT
Metode korelasi elektron memberikan
arti sebagai koreksi terhadap perhitungan ab
initio, karena itu sering dinamakan dengan metode post-SCF. Pemilihan metode korelasi elektron sangat bergantung pada
masalah kimia yang akan dikaji. Jika pengaruh korelasi elektron diperkirakan
kecil, maka dapat dilakukan perhitungan dengan metode ab initio untuk UHF (sel terbuka) saja, karena akan memberikan
waktu perhitungan yang kecil dengan keakuratan yang tidak berbeda secara
signifikan dengan hasil perhitungan korelasi elektron. Perhitungan prediksi
sifat kimia dari suatu system kimia sangat baik jika dilakukan dengan metode
DFT dengan menggunakan himpunan basis yang sesuai untuk sistem yang dikaji.
7.
Hubungan Kuantitatif Struktur dan
Aktivitas
QSAR merupakan salah satu bidang
kajian kimia yang menghubungkan sifat struktur dengan aktivitas obat suatu
senyawa. Kimia komputasi dapat memberikan sumbangan data predictor teoritis
seperti muatan atom, dipole dan spectra senyawa untuk digunakan sebagai masukan dalam menghasilkan persamaan QSAR. Jika
persamaan QSAR telah dihasilkan, maka kita dapat mendesain suatu senyawa dengan
aktivitas tertentu dan memberikan prediksi tersebut kepada ilmuwan sintesis
untuk mensintesis senyawa tersebut.
8.
Desain Senyawa Obat
Kimia komputasi dan secara umum pemodelan
molekul memberikan peluang besar untuk dapat menemukan dan mendesain molekul
obat baru yang memiliki aktivitas lebih tinggi dari senyawa obat yang telah
dikenal. Kemampuan computer grafis untuk menggambarkan secara detail interaksi
senyawa obat dengan reseptornya akan dapat memberikan prediksi yang sangat
memadai dalam memberikan usulan senyawa baru yang lebih potensial.
9.
Simulasi Monte Carlo dan Dinamika
Molekular
Simulasi Monte Carlo menitik beratkan
pada penentuan struktur suatu sistem kimia dalam keadaan paling stabil tanpa
dapat menggambarkan proses terjadinya pencapaian keadaan stabil tersebut. Simulasi
dinamika molecular mampu menjelaskan dan memberikan gambaran tentang proses
suatu sistem kimia dalam mencapai keseimbangan sistem.
10. Pemodelan Solvasi
Pemodelan solvasi merupakan penerapan
kimia komputasi yang dapat memberikan keunikan bagi peneliti untuk mengembangkan
pendekatan teoritikal yang sedapat mungkin sesuai dengan keadaan eksperimental.
Berbagai metode pemodelan solvasi selalu diarahkan agar dapat mengakomodasi
semua interaksi antar molekul yang terjadi dalam sistem kimia yang sedang
dipelajari.
11. Pemodelan Spektroskopi
Analisis spectra senyawa dapat
dilakukan dengan baik atas dasar hasil perhitungan kimia komputasi. Hal ini
sangat membantu dalam mengelusidasi struktur senyawa organic yang memiliki
struktur cukup rumit seperti yang terdapat dari senyawa bahan alam. Spectra UV-Vis,
NMR, dan IR sangat esensial dalam proses penentuan struktur senyawa organic.
Untuk materi lebih lengkap dapat
dibaca di buku:
Pengantar
Kimia Komputasi
Prof. Dr. Harno Dwi Pranowo
Prof. Dr. Abdul Kadir Rukman Hetadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar