Mengolah Limbah Cangkang Telur Jadi Obat Maag
Tahukah
Anda ternyata limbah cangkang telur berkhasiat bagi kesehatan? Ditangan
sekelompok mahasiswa UGM, limbah tersebut dibuat menjadi obat untuk
mengatasi asam lambung atau maag.
Mereka adalah Izzaturrohmah K A (Fakultas Farmasi), Rosalia Fransisca
I (Fakultas Biologi), Sheila Meirizkam(FEB), Dika Sotyasakti (Fakultas
Farmasi), dan Bustomi Laimeheriwa (FTP). Kelimanya mengembangkan formula
antasida atau penetral asam lambung berbahan cangkang telur melalui
Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P) UGM.
Izza menyampaikan bahwa dalam cangkang telur mengandung kalsium
karbonat. Kalsium karbonat merupakan garam kalsium yang terdapat pada
kapur, batu kapur, pualam, dan menjadi komponen utama cangkang telur.
"Dalam cangkang telur mengandung kalsium karbonat dalam jumlah besar
yaitu sebanyak 97 persen," jelasnya Jum’at (20/5) di Fakultas Farmasi
UGM.
Dalam dunia farmasi kalsium karbonat ini biasa digunakan sebagai
antasida karena kemampuannya dalam menetralkan asam lambung. Oleh sebab
itu, senyawa ini banyak dimanfaatkan untuk mengobati penyakit saluran
cerna. Melihat besarnya kandungan kalsium karbonat dalam cangkang telur,
lima mahasiswa muda ini pun berusaha membuat antasida dari bahan
tersebut.
"Kami memanfaatkan limbah cangkang telur yang jumlahnya cukup
melimpah. Kandungan kalsium karbonat yang tinggi dalam cangkang telur
ini bisa digunakan untuk mengobati asam lambung," tuturnya.
Mereka pun melakukan penelitian secara intensif untuk menggali
manfaat limbah cangkang telur sebagai antasida. Sebelumnya, limbah
cangkang telur dipisahkan dari kulit arinya. Setelah itu, cangkang telur
diekstraksi untuk diambil kalsium karbonatnya lalu dibuat serbuk yang
selanjutnya dibuat kedalam bentuk tablet.
Dika menjelaskan mereka membuat antasida dari limbah cangkang telur dalam bentuk fast dissolve tablet
(FDT). Tablet jenis ini didesain mudah dan cepat larut setelah melewati
kerongkongan. Sediaan FDT ini tidak hanya mampu bereaksi dengan cepat
mengatasi asam lambung, tetapi juga tidak mengharuskan kontak asing
dengan lidah. Kebanyakan antasida yang beredar di pasaran umumnya berupa suspense, effervescent,
atau tablet kunyah yang seluruhnya menimbulkan kontak asing dengan
lidah. Sementara itu, sediaan antasida berupa tablet biasa akan
membutuhkan waktu relatif lebih lama untuk mengatasi sakit maag.
“Untuk tablet maag biasa butuh waktu relatif lama untuk menetralkan
asam lambung karena perlu proses mengunyah terlebih dulu. Makanya, kita
coba membuat obat maag dalam bentuk FDT ini yang cepat larut dan
bereaksi tanpa harus mengunyah ,” paparnya.
Dari penelitian yang dilakukan diketahui antasida yang terbuat dari
limbah cangkang telur terbukti mampu menurunkan kadar asam lambung. Uji
simulasi asam lambung menunjukkan bahwa tablet yang dibuat mampu
menetralkan asam lambung dengan menaikkan pH asam menjadi basa hanya
dalam waktu 6 menit. Keadaan basa akan terjaga selama lebih dari 30
menit sehingga menjaga penderita dari rasa sakit yang timbul jika
terlalu banyak asam yang ada pada lambung.
Penelitian yang mereka lakukan menunjukkan adanya potensi limbah
cangkang telur sebagai antasida. Antasida ini bisa menjadi alternatif
dalam pengobatan sakit maag. Oleh sebab itu, mereka berharap nantinya
ada penelitian lanjutan untuk mengetahui efektivitasnya pada manusia.
(Humas UGM/Ika)
Sumber:
http://ugm.ac.id/id/berita/11713-mahasiswa.ugm.olah.limbah.cangkang.telur.jadi.obat.maag
Tidak ada komentar:
Posting Komentar