Halaman

Rabu, 23 November 2016

Presipitimetri

Presipitimetri

Presipitimetri ialah cara titrasi dimana terjadi endapan (presipitat = precipitate = endapan). Contoh yang mudah ialah:
AgNO3   +   NaCl   →   AgCl ↙   +   NaNO3
Makin kecil kelarutan garam yang terbentuk, makin sempurna reaksinya. Dalam pembicaraan di sini hanya akan dibahas “ARGENTOMETRI” yakni titrasi-titrasi yang menyangkut penggunaan larutan AgNO3.
         Argentometri dimana terbentuk endapan (ada juga argentometri yang tergolong pembentukan kompleks) dibedakan menjadi tiga macam cara berdasar indikator yang dipakai untuk penentuan titik akhir:

1.      CARA MOHR (1856): indikator K2CrO4, titrant ialah AgNO3. Terutama untuk menentukan garam klorida dengan titrasi langsung, atau menentukan garam perak dengan titrasi kembali setelah ditambah larutan baku NaCl berlebih. pH harus diatur agar tidak terlalu asam maupun terlalu basa (antara 6 dan 10).
2.      CARA VOLHARD: indikator Fe3+, titrant KSCN atau NH4SCN. Untuk menentukan garam perak dengan titrasi langsung, atau garam-garam klorida, bromide, iodide, tiosianat, dengan titrasi kembali setelah ditambah larutan baku AgNO3 berlebih; juga untuk anion-anion yang lebih mudah larut dari AgSCN, tetapi dengan usaha khusus. pH harus cukup rendah, kira-kira 0,3 M H+ , agar Fe3+ tidak terhidrolisa.
3.      CARA FAJANS: indikator ialah salah satu indikator adsorpsi menurut macam anion yang diendapkan oleh Ag+, titrant AgNO3; pH tergantung dari macam anion dan indikator yang dipakai.

Jadi dalam tiga cara tersebut titrant masing-masing tertentu, indkator dan pH untuk cara Mohr dan Volhard tertentu, sedangkan dalam cara Fajans indikator tidak harus tertentu dan Ph harus disesuaikan dengan indikator.


Harjadi, W., 1990, Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia, Jakarta

Tidak ada komentar: