Kualitas Hidup
Seringkali kita membaca
atau mendengar orang menyebut kualitas hidup pada banyak kesempatan atau
berbagai konteks. Tetapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan kualitas hidup? Sebenarnya
berbicara mengenai kualitas hidup tidak dapat dilepaskan dari kualitas
kesehatan secara keseluruhan.
Dalam konstitusinya,
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization = WHO) menegaskan arti
kesehatan meliputi “kesehatan fisik, mental, dan sosial secara keseluruhan”. Karena
itu, pengukuran kesehatan dan perawatan kesehatan tidak hanya ditunjukkan oleh
perubahan frekuensi dan beratnya penyakit, melainkan juga harus meliputi
kenyamanan hidup yang dapat dinilai melalui peningkatan kualitas hidup.
WHO mengartikan kualitas
hidup sebagai persepsi individu mengenai porsinya dalam kehidupan, dalam
konteks kultur dan sisitem nilai dimana mereka hidup, dan dalam hubungan dengan
tujuan, harapan, standar yang ada, dan perhatian mereka.
Kualitas hidup meliputi
empat ranah (domain) dalam kehidupan, yaitu
1. Ranah fisik
2. Ranah psikososial
3. Ranah hubungan sosial
4. Ranah lingkungan
Setiap ranah meliputi
beberapa aspek yang menentukan kualitas hidup setiap orang. Berikut semua aspek
yang termasuk dalam setiap ranah.
No.
|
Ranah
|
Aspek
|
I
|
Fisik
|
1.
Aktivitas sehari-hari
|
2.
Ketergantungan pada obat
|
||
3.
Energi dan kelelahan
|
||
4.
Mobilitas
|
||
5.
Nyeri dan tidak nyaman
|
||
6.
Kapasitas kerja
|
||
7.
Tidur dan istirahat
|
||
II
|
Psikososial
|
8.
Perasaan positif
|
9.
Berpikir, belajar, ingatan dan konsentrasi
|
||
10. Harga diri
|
||
11. Citra dan penampilan tubuh
|
||
12. Perasaan negatif
|
||
13. Spiritualitas/agama/keyakinan
pribadi
|
||
III
|
Hubungan sosial
|
14. Hubungan pribadi
|
15. Dukungan sosial
|
||
16. Aktivitas seksual
|
||
IV
|
Lingkungan
|
17. Keamanan dan keselamatan fisik
|
18. Lingkungan rumah
|
||
19. Sumber dana
|
||
20. Jaminan kesehatan dan social:
ketersediaan dan kualitasnya
|
||
21. Kesempatan mendapat informasi baru
dan keterampilan
|
||
22. Partisipasi dan kesempatan untuk
rekreasi/santai
|
||
23. Lingkungan fisik
(polusi/udara/lalulintas/cuaca)
|
||
24. Transportasi
|
Dari duapuluh empat aspek
yang termasuk dalam empat ranah di atas, tampak sebagian besar berkaitan dengan
keadaan dan fungsi tubuh apakah sehat, normal, atau terganggu karena sebab
tertentu. Perhatikan saja berbagai aspek ini: nyeri dan tidak nyaman, energy dan
kelelahan, tidur dan istirahat, berpikir, belajar, ingatan dan konsentrasi,
citra dan penampilan tubuh, mobilitas, aktivitas setiap hari, ketergantungan
pada obat dan pengobatan, kapasitas kerja, aktivitas seksual, keamanan dan
keselamatan fisik, jaminan kesehatan dan sosial, lingkungan fisik.
Beberapa aspek lain
seperti perasaan positif, harga diri, perasaan negatif, dan hubungan pribadi,
juga berkaitan erat dengan kondisi kesehatan. Demikian juga dengan partisipasi
dan kesempatan untuk berekreasi. Sebagai contoh, perempuan yang mengalami
menopause sehingga mengalami bebrapa keluhan, secara psikis merasa tidak
seperti dulu. Akibatnya, banyak yang mengalami perasaan negatif, merasa kurang
percaya diri bahkan rendah diri. Sama halnya pria yang mengalami disfungsi
ereksi, misalnya karena diabetes mellitus, banyak yang merasa rendah diri.
Seseorang yang tidak sempat
atau tidak mampu merasakan rekreasi akan merasakan irama hidup yang tanpa
keseimbangan. Keadaan ini juga menurunkan nilai kualitas hidupnya karena
kesempatan rekreasi termasuk salah satu aspek dalam ranah lingkungan.
Orang yang tidak dapat
mengekspresikan agama atau keyakinan pribadinya pasti merasa terganggu, dan
berdampak pada kualitas hidupnya. Karena itulah secara universal setiap orang
harus dihormati dan bebas mengekspresikan agama atau keyakinan pribadinya.
Kualitas hidup yang
ditentukan oleh keduapuluh empat aspek dalam empat ranah kehidupan itu dapat
dipertahankan dan ditingkatkan dengan melakukan berbagai upaya memperlambat
atau menunda proses penuaan.
Bila muncul berbagai
kemunduran fungsi tubuh, baik kaarena penyakit maupun proses penuaan yang
dibiarkan, maka kualitas hidup menurun. Sebagai contoh, kalau hormon testosteron
menurun tajam, maka dorongan seksual terhambat, fungsi ereksi atau relaksasi
otot polos vagina juga terhambat. Ini berarti aktivitas sosial, yang merupakan
salah satu aspek dalam ranah hubungan sosial menjadi terganggu. Artinya, salah
satu aspek yang menentukan nilai kualitas hidup menurun.
Contoh lain, kalau
seseorang mengalami kekurangan hormon tiroid (hipotiroid), maka dia akan
merasakan gejala antara lain kelelahan dan menurunnya energi. Ini berarti salah
satu aspek dalam ranah fisik terganggu, sehingga nilai kualitas hidup juga
turun.
Dengan memperhatikan
setiap aspek di atas, semua orang dapat menilai bagaimana kualitas hidupnya. Kualitas
hidup yang rendah berpengaruh terhadap kapasitas kerja, yang selanjutnya
menghambat pencapaian dan kemajuan. Sebaliknya, kalau kualitas hidup baik, maka
kapasitas kerja juga baik untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Pangkahila, Wimpie, 2011, Anti-Aging Tetap Muda dan Sehat,
Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar