Halaman

Selasa, 22 Agustus 2017

Sejarah Singkat Pemanfaatan Batubara

Sejarah Singkat Pemanfaatan Batubara

Batubara merupakan salah satu bahan bakar disamping minyak dan gas bumi dan panas bumi. Semenjak kapan batubara dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan industri?
Sejarah peradaban manusia telah mengalami perjalanan yang sangat panjang. Selama hidup manusia tidak terlepas dari alam, termasuk makan dan tempat tinggal. dalam hal makanan pada awalnya mereka sangat menggantungkan pada hasil hutan, dalam hal tempat tinggal mereka menggantungkan pada keberadaan gua alam.
Pada saat itu jumlah manusia masih sedikit dan hidup secara berpindah-pindah dari satu tempat ke lain tempat. Oleh karenanya mereka menganggap belum memerlukan tempat tinggal yang tetap. Kepindahan tempat mereka sangat ditentukan oleh keberadaan bahan makanan, sedang tempat tinggal merupakan faktor yang kedua. Apabila persediaan bahan makanan sudah menipis, mereka mencari tempat baru yang terdapat bahan makanan. Sebagai tempat tinggal, mereka masih mencari gua alam. Tempat tinggal mereka harus aman, tidak mudah dijangkau oleh binatang buas. Di tempat itu semua kegiatan kehidupan berjalan secara alamiah termasuk melahirkan anak. Apabila di tempat terdapatnya bahan makanan tidak terdapat gua alam, mereka membuat rumah di atas pohon dengan cara menyatukan ranting-ranting yang ada atau membuat rumah panggung (huma) sebagai tempat berteduh sekaligus sebagai tempat tinggal. Mulai saat itu mereka memanfaatkan kayu sebagai bahan untuk tempat tinggal.
Peradaban manusia berkembang terus sesuai dengan tuntutan jaman. Pada saat itu boleh dikatakan mereka mengenal kayu sebagai senjata, antara ain dibentuk sebagai tombak. Pada saat itu mereka mulai berburu hewan untuk mendapatkan dagingnya sebagai salah satu alternative bahan makanan. Pada saat itu mereka belum mengenal api, sehingga semua makanan baik yang berbentuk daun, buah ataupun daging dimakan masih dalam keadaan mentah.
Secara biologis manusia tergolong Homo sapiens. Manusia merupakan salah satu makhluk hidup yang paling cerdik, namun demikian mereka tetap merupakan salah satu unsur alam. Kecerdikan ini tampak dari kemampuannya melihat, mencermati gejala alam kemudian menirunya. Mereka mencermati peristiwa alam yang terjadi di sekitarnya. Sebagai contoh, pada saat dua batang kayu bergesekan, lama-lama akan timbul panas, pada saat dua keping batu yang berantuk satu sama lain, akan menimbulkan percikan bunga api. Berawal dari kejadian itu, kemudian mereka mengenal api.
Sesudah penemuan api, mereka memanfaatkan kayu sebagai bahan bakar untuk memanggang baging binatang hasil buruan. Oleh sebab itu tidak mengherankan apabila di gua dimana mereka tinggal disamping didapatkan tulang binatang yang telah mengeras dan menjadi fosil, juga sering didapatkan cangkang moluska di mana bagian dagingnya telah dimakan. Disamping itu di tempat tersebut juga didapatkan abu sisa pembakaran kayu. Hal ini menunjukkan, manusia pada saat itu telah memanfaatkan kayu sebagai bahan baku penghasil energi panas.
Siapa yang tidak mendengar petualangan Marco Polo, penjelajah dunia yang hidup pada abad 13. Marco Polo, penjelajah dunia berkebangsaan Italia, pada tahun 1271 sudah menapakkan kakinya di negeri China. Diwartakan lebih lanjut, sesudah melakukan pengembaraan selama 25 tahun, akhirnya pulang kembali ke Italia dengan membawa banyak pengalaman apa yang dilihat di China. Salah satu cerita yang menarik adalah tentang black stone. Benda yang dianggap aneh tersebut telah dimanfaatkan oleh orang-orang China sebagai bahan bakar. Diuraikan lebih lanjut oleh Marco Polo bahwa orang China telah menggali dan memanfaatkan black stone tersebut sebagai bahan bakar ratusan tahun yang lampau.
Di Inggris, black stone yang saat sekarang dikenal dengan nama batubara, telah dikenal sejak abad 9. Batubara di negara tersebut pada awal mula diambil dari singkapan batubara yang muncul di permukaan tanah. Oleh sebab itu keberadaan batubara di alam mudah dikenal. Pada awalnya pemanfaatan batubara hanya terbatas sebagai bahan bakar untuk rumah tangga dan sebagai bahan bakar pemanas ruangan pada musim dingin. Mempertimbangkan energi panas yang dihasilkan oleh batubara cukup tinggi, orang mulai memanfaatkan batu bara untuk membakar batugamping, bahan bakar pada pande besi di samping untuk menguapkan air. Demikian mudah cara mendapatkan dan memanfaatkan batubara sebagai bahan bakar penghasil panas, merupakan primadona, menggeser pemakaian kayu sebagai bahan bakar, yang pada saat itu keberadaannya mulai menipis sehingga harga kayu bakar meningkat. Boleh dikatakan sosialisasi pemanfaatan batubara sebagai bahan bakar menggantikan kayu bakar sebagai bahan baku penghasil energi telah memasyarakat. Diceritakan lebih lanjut bahwa selama abad 17 di Inggris, banyak kegiatan industry yang memanfaatkan batubara untuk berbagai keperluan, sehingga pad suatu saat udara kota London dan sekitarnya tertutup oleh awan hitam, membuat lingkungan menjadi tidak nyaman. Timbul pertanyaan, mengapa dapat terjadi demikian?


Sukandarrumidi, 2006, Batubara dan Pemanfaatannya: Pengantar Teknologi Batubara Menuju Lingkungan Bersih, Yogyakarta: UGM Press.

Tidak ada komentar: