Halaman

Senin, 26 Desember 2016

Penghujung Desember

Penghujung Desember

Telah tersampaikan dengan jelas pesan seseorang pada sahabatnya. Bukan dengan bahasa yang mudah dieja menurut aturan tata bahasa, baik bahasa ibu ataupun bahasa lainnya. Mungkin juga, bahasa itu multi arti bagi yang lainnya. Tapi tidak bagi keduanya, yang telah bersama-sama entah sudah berapa lamanya tanpa mengikrarkan ikatan sebagai sahabat ataupun ikatan yang lebih karib lagi, seperti halnya saudara. Hanya dengan bahasa tanda, yang hanya mereka berdua yang bisa membacanya.
Dengan penerangan seadanya, di gubuk yang biasa dan tak beralaskan apapun kecuali anyaman dari bambu mereka berdua saling membicarakan hal-hal yang menurut mereka layak dan perlu dibicarakan. Namun, lagi-lagi, pembicaraan mereka mungkin bagi orang lain adalah pembicaraan yang aneh bin ajaib. Mereka berbicara tentang bulan.
“Yok, kau tahu tak apa artinya pertemanan?” Antok mengawali obrolan malam itu.
“Tahu lah awak. Pertemanan itu hubungan antara dua orang. Betul tak?” Yoyok menjawab santai sambil membuka bungkus permen kesukaannya.
“Menurut kau bulan-bulan itu berteman nggak?”
“Apa maksud kau ini? Bulan kan cuma satu, mana mungkin dia punya teman.”
“Eh maksudku bukan bulan yang itu, Yok.”
“Terus bulan yang mana lagi, kita kan hidup di bumi, cuma ada satu bulan Ntok di bumi ini.”
“Maksudku bulan-bulan yang ada di kalender Yok. hehe” Antok menjawabnya sambil mringis.
“Ealah, kalau bulan itu tentu saja berteman. Kan mereka sudah digolongkan dan disatukan menjadi nama-nama yang jika kesemuanya lengkap berarti disebut satu tahun.”Jawaban Yoyok sedikit matematis.
“Keren banget Yok, jawabanmu. Nggak salah ya kalau kamu dulu ngambil jurusan matematika. Ternyata bisa menyambung-nyambungkan suatu hal dengan bidangmu.”Antok memuji Yoyok.
“Ah, bisa saja kau kalau memuji Ntok. Ada apa dengan pertemanan bulan-bulan itu?” Tanya Yoyok penasaran.
“Gini, desember dan januari tak pernah berkenalan, tapi mereka disatukan atas nama bulan yang menyusun tahun. Desember sering disebut akhir bulan atau penutup tahun, sedangkan januari disebut sebagai  awal bulan atau pembuka tahun. Selalu saja ada yang dinanti-nanti dari keduanya. Tapi aku masih ragu apakah mereka benar-benar berteman atau tidak?” Antok menjelaskan keraguannya.
Seperti biasanya, sebagai ahli matematika, Yoyok menjawab dengan rumus silogismenya, jika x maka y. “Pertemanan selalu saja diawali dengan perkenalan, yang lebih awal lagi umumnya diawali dengan pertemuan atau perjumpaan. Kata orang-orang dari dulu, “tak kenal maka tak sayang” adalah kata-kata pengantar untuk memulai perkenalan. Bisa untuk candaan, pun bisa juga untuk acara perkenalan yang lebih serius lagi seperti halnya ketika seorang lelaki yang ingin mengkhitbah perempuan yang disukainya, biasanya dari masing-masing perwakilan wali menuturkan tentang putra/putrinya.”
“Jadi?” Antok masih belum paham.
“Jadi, kebolehjadian mereka memang berteman, dan kebolehjadian yang lain mereka tidak berteman.” Lagi-lagi Yoyok menjawab ala ahli matematika, ia menjawab seperti halnya menjawab soal peluang.
“Kau malah tambah mebuatku bingung Yok.” Jawab Antok.
“Coba kita kupas satu-satu ya, Ntok. Pertama, kemungkinan mereka benar-benar berteman. Hal ini didasarkan pada bukti yang ada, desember dan januari masuk dalam daftar kelompok bulan. Nah, biasanya kalau sudah masuk dalam satu lingkup itu umumnya adalah karena mereka satu, mereka sepaham, berteman.”
“Lha, kalau musuh dalam selimut?” Antok bertanya kritis.
“Kalau itu beda lagi. Sementara kita positive thinking dulu kalau yang satu rumpun biasanya satu hati, satu tujuan.”
“Emm, Oke. Lanjut yang kedua?”
“Kedua, kemungkinan mereka tidak saling berteman. Namun bisa juga mereka dikatakan saling berteman namun sebenarnya tidak saling mengenal.”
“Lha kok gitu Yok?”
“Desember kan posisinya di akhir, dalam keseharian disebut sebagai penghujung bulan, kondisinya berarti dapat dianggap kondisi penentu, berhasil, gagal ataukah kritis? Tutup bulan biasanya dilakukan dengan introspeksi diri, apakah rencana-rencana yang disusun di permulaan tahun sudah tercapai semua atau belum? Apakah sudah tercapai dengan baik atau belum? Sedangkan januari adalah permulaan bulan yang biasanya dimaknai sebagai permulaan untuk menyusun rencana  ke depan, memulai perbaikan kalau di tahun sebelumnya banyak hal-hal yang masih jauh dari harapan atau target awal.”
Pertanyaan tentang apakah bulan-bulan itu saling berteman atau tidak awalnya hanya pertanyaan asal dari Antok yang ingin memulai obrolan di malam itu. Hanya saja, kini dia malah merasa seperti salah bertanya pada sahabatnya itu. Dia berhenti membahasnya dengan langsung ganti topik pembicaraan yang lain agar obrolan terus berlanjut.
Tanpa disangka, obrolan kembali lagi ke topik awal, yakni mengenai bulan. Ah, entah siapa tadi yang memulai. Mungkin karena sebentar lagi akan ada perayaan yang biasanya dirayakan di akhir tahun, perayaan malam tahun baru.
“Jadi, kesimpulannya apakah desember dan januari berteman atau tidak tergantung si desembernya, apakah ia menutupnya dengan hasil sesuai rencana si januari atau tidak. Kalau iya, berarti desember telah jadi teman baik januari.”Yoyok menyimpulkan.
Dari percakapan itu Antok mengerti bahwa pertemanan adalah tentang kecocokan untuk sama-sama berjuang menggapai tujuan. Silahkan berteman dengan siapa saja, asal tujuan baikmu tetap dapat terpenuhi dengannya, bukan malah merusak tujuan baikmu, membelokkanmu ke fasa kritis, bahkan yang lebih fatal lagi.

Yogyakarta, 27 Desember 2016

Tidak ada komentar: