Cakrawala Itu Kembali Menggoda
Dan cakrawala di atas itu kembali
menggoda, bahkan menyiksa batin kita. Terlambat lagi, tapi tak mengapalah. Karena
memang senantiasa kita ketinggalan dengan waktu, ruang dan peristiwa demi
peristiwa. Sayang sekali, tapi dengan berkeluh kesah begini, dengan cegatan
begitu, dengan gempar, terperanjat dan keterasingan yang demikian itu kiranya
masih ada kemungkinan terbuka, ribut-ribut dan bertemu kembali satu dialog satu
tatapan. Di bawah cakrawala, dan betapa kita rindukan semuanya itu tempat yang
terbuka, telanjang dan lenggang. Barangkali inilah pada yang kita impikan sejak
mula pertama, barangkali engkau akan bertanya-tanya dan aku pun pasti
bertanya-tanya, memandang engkau sebagai engkau, memandang aku sebagai aku dan
akhirnya memandang kita sebagai kita: Manusia ….
Umbu Landu Paranggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar