Percobaan III
Kompleks Beberapa Logam Transisi
dengan Ion Klorida
I.
Tujuan Percobaan
Mempelajari
pengaruh konsentrasi ion klorida pada pembentukan kompleks klor dari logam
besi, kobalt, dan nikel dalam resin penukar anion.
II.
Pendahuluan
Resin penukar ion yang banyak digunakan adalah resin yang memiliki
struktur dasar polistiren. Resin ini diperoleh dari proses polimerisasi antara
stiren dan divinyl benzene yang menghasilkan polistiren dengan hubungan silang.
Polimer ini kemudian dilakukan proses tertentu untuk memasukkan gugus
fungsional yang sesuai dengan keperluan. Jika dikehendaki resin ion basa kuat
maka dilakukan proses klorometilasi yang diteruskan dengan reaksi amin tersier.
Jika konsentrasi ion klorida kemudian diturunkan misalnya menjadi 5 M maka
kompleks klorida akan mengalami kesetimbangan dengan ion kompleks akuo (ligan
molekul air) yang tidak terikat kuat oleh resin dan dapat terlepas keluar dari
kolom. Ion logam yang membentuk kompleks kurang stabil akan terelusi (terlepas)
pada konsentrasi HCl tinggi 9 M. sedangkan ion logam yang membentuk kompleks
paling stabil tidak akan terelusi sampai konsentrasi ion klorida diturunkan
mencapai 1 M.
Dalam percobaan ini tiga ion logam transisi yaitu besi, kobalt, dan nikel
dipilih karena masing-masing logam itu memiliki warna khas dalam larutan yang
mengandung ion klorida sehingga dengan cepat dapat diketahui ion logam apa yang
ada dalam larutan. Di samping itu ada uji kualitatif yang dapat dilakukan
terhadap setiap ion logam tersebut.
Sumber : Buku Petunjuk Praktikum Kimia
Anorganik II, Lab. Kimia Anorganik, FMIPA UGM, Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar