Halaman

Rabu, 03 Juni 2015

Kompleks Beberapa Logam Transisi dengan Ion Klorida


Percobaan III
Kompleks Beberapa Logam Transisi dengan Ion Klorida

I.                    Tujuan Percobaan
Mempelajari pengaruh konsentrasi ion klorida pada pembentukan kompleks klor dari logam besi, kobalt, dan nikel dalam resin penukar anion.
II.                  Pendahuluan
Resin penukar ion yang banyak digunakan adalah resin yang memiliki struktur dasar polistiren. Resin ini diperoleh dari proses polimerisasi antara stiren dan divinyl benzene yang menghasilkan polistiren dengan hubungan silang. Polimer ini kemudian dilakukan proses tertentu untuk memasukkan gugus fungsional yang sesuai dengan keperluan. Jika dikehendaki resin ion basa kuat maka dilakukan proses klorometilasi yang diteruskan dengan reaksi amin tersier.
Jika konsentrasi ion klorida kemudian diturunkan misalnya menjadi 5 M maka kompleks klorida akan mengalami kesetimbangan dengan ion kompleks akuo (ligan molekul air) yang tidak terikat kuat oleh resin dan dapat terlepas keluar dari kolom. Ion logam yang membentuk kompleks kurang stabil akan terelusi (terlepas) pada konsentrasi HCl tinggi 9 M. sedangkan ion logam yang membentuk kompleks paling stabil tidak akan terelusi sampai konsentrasi ion klorida diturunkan mencapai 1 M.
Dalam percobaan ini tiga ion logam transisi yaitu besi, kobalt, dan nikel dipilih karena masing-masing logam itu memiliki warna khas dalam larutan yang mengandung ion klorida sehingga dengan cepat dapat diketahui ion logam apa yang ada dalam larutan. Di samping itu ada uji kualitatif yang dapat dilakukan terhadap setiap ion logam tersebut.

Sumber : Buku Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik II, Lab. Kimia Anorganik, FMIPA UGM, Yogyakarta


Tidak ada komentar: