Percobaan VI
Stoikiometri Kompleks Ammmin-Tembaga (II)
I.
Tujuan Percobaan
Menentukan rumus molekul kompleks ammin-tembaga (II)
II.
Pendahuluan
Dasar pemikiran percobaan ini adalah
bahwa apabila ammonia berlebihan ditambahkan ke dalam larutan garam Cu(II) yang
telah diketahui jumlahnya maka kompleks berikut ini akan terbentuk.
Cu2+ + xNH3
↔
[Cu(NH3)x]2+
Karena menggunakan ammonia berlebihan
maka kebolehjadian ion kompleks di atas terdisosiasi ke ion yang lebih
sederhana seperti [Cu(NH3)x-1]2+,
[Cu(NH3)x-2]2+, dan seterusnya menjadi
berkurang. Jika ammonia bebas dalam larutan kompleks diekstraksi menggunakan
pelarut kloroform dan kemudian ditentukan konsentrasinya maka jumlah ammonia
bebas dalam larutan kompleks dapat ditentukan dengan mengetahui koefisien distribusi
ammonia dalam kedua pelarut tersebut. Apabila jumlah ammonia yang
terkomplekskan dapat dihitung dan rumus molekul kompleks dapat ditentukan.
Pelaksanaan
percobaan ini dibagi menjadi 3 bagian:
1. Penentuan koefisien distribusi ammonia dalam
air dan kloroform
Sejumlah
tertentu ammonia dalam pelarut air diekstraksi dengan pelarut kloroform,
kemudian pada keadaan setimbang dianalisis kandungan ammonianya baik dalam
pelarut air maupun dalam kloroform, koefisien distribusi Kd ditentukan dengan
persamaan:
Kd
=
2. Penentuan rumus molekul kompleks
ammin-tembaga(II)
Sejumlah
tertentu ion tembaga(II) dicampur dengan larutan ammonia berlebihan dalam
pelarut air, kemudian sisa ammonia diektraksi dengan pelarut kloroform.
Banyaknya ammonia bebas dalam pelarut air dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan di atas sehingga jumlah ammonia yang terkomplekskan juga dapat
ditentukan dan rumus molekul kompleks dapat ditetapkan.
3. Perbedaan kekuatan medan antara ligan ammonia
dan air
Kekuatan
medan ligan dapat diketahui dengan membandingkan serapan larutan antara
kompleks ammin dan aquo, dengan menggunakan teori medan kristal.
Sumber : Buku Petunjuk Praktikum Kimia
Anorganik II, Lab. Kimia Anorganik, FMIPA UGM, Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar